SURABAYA – Suasana penuh semangat tampak di Aula Dispendik ketika Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan kota Surabaya, Ahmad Syahroni secara resmi membuka kegiatan Gelang Ajar 2025 yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung pada 9–11 September 2025 ini diikuti para Kepala Majelis Pembimbing Gugusdepan (Kamabigus) baru dari berbagai sekolah dan Ka Kwaran berserta andalanya.
Hari pertama diikuti Kepala SD – SMP Negeri, hari kedua Kepala SD – SMP Swasta, sedangkan hari ketiga diikuti Ketua Kwaran dan 2 Andalan Kwaran se Kota Surabaya.

Pemateri setiap sesi diawali dengan pembekalan Motivasi Ka Sudarminto ketua LPK, lalu informasi syarat Jalur Prestasi Pramuka Kak Mito SekretarisII, Peran dan Fungsi Kamabigus disampaikan Kak Bambang Waka Binawasa serta Cara Pencapaian TPGP dan Pramuka Garuda dipandu Kak Mulyono Kapusdiklacab.
Gelang Ajar menjadi ruang belajar bersama untuk memperdalam wawasan, memperkuat pemahaman, dan meneguhkan peran penting Kamabigus dalam pembinaan Gerakan Pramuka di satuan pendidikan.
Menurut Kak Satrio, Kepala Pusdatin Kwarcab Surabaya, kegiatan ini bukan sekadar forum formalitas, tetapi wadah bagi para Kamabigus baru untuk benar-benar memahami dunia kepramukaan.
“Kamabigus adalah pilar utama di gugus depan. Melalui Gelang Ajar, mereka diajak untuk mengenal lebih dalam fungsi, peran, dan tanggung jawabnya dalam mendukung pembina serta peserta didik,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa Kamabigus memiliki posisi strategis. Mereka bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga penggerak yang bisa menciptakan iklim pendidikan kepramukaan yang hidup dan produktif di sekolah.
Dalam sambutannya, Ahmad Syahroni, menyampaikan apresiasi dan dukungannya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara Dinas Pendidikan dan Gerakan Pramuka dalam membentuk karakter peserta didik.
“Pramuka adalah bagian penting dari pendidikan karakter bangsa. Dengan adanya Gelang Ajar, kita berharap Kamabigus baru bisa semakin mantap melaksanakan peran mereka, sehingga tercipta generasi muda Surabaya yang berkarakter, disiplin, dan peduli lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan Gelang Ajar 2025 diisi dengan materi dasar tentang fungsi Kamabigus, strategi pembinaan di gugus depan, serta praktik kepemimpinan. Selain itu, para peserta juga diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman agar tercipta semangat kebersamaan.
Kak Satrio menambahkan bahwa keberhasilan pembinaan Pramuka di sekolah sangat bergantung pada dukungan Kamabigus. Oleh karena itu, Gelang Ajar ini diharapkan mampu memotivasi para Kamabigus untuk berperan aktif, mendampingi pembina, dan memberikan dukungan nyata bagi peserta didik di gugus depan masing-masing.

Dengan terselenggaranya Gelang Ajar 2025, diharapkan lahir para Kamabigus yang tidak hanya memahami tugas formal, tetapi juga menjadi teladan yang mampu menumbuhkan semangat kepramukaan di sekolah.
Kwartir Cabang Surabaya optimistis bahwa langkah ini akan memperkuat barisan gerakan Pramuka di Kota Pahlawan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan karakter generasi muda. (AncuMas)